
St.Fransiskus.id – Suasana penuh sukacita menyelimuti umat Stasi St. Petrus Simpang Kwala, Paroki St. Fransiskus Assisi Padang Bulan – Medan, ketika mereka bersama-sama merayakan Misa Perdana RP. Ricky Ignasius Siburian, OFMConv. Minggu 21 September 2025, Perayaan ini menjadi sebuah tonggak sejarah iman bagi umat setempat, karena untuk pertama kalinya imam baru yang ditahbiskan mempersembahkan kurban syukur Ekaristi di tengah umatnya.
Perayaan Ekaristi: Ungkapan Syukur dan Sukacita

Sejak pagi, umat berduyun-duyun datang memenuhi gereja Stasi St. Petrus Simpang Kwala. Umat dari berbagai lingkungan hadir dengan penuh antusias untuk ikut serta dalam perayaan iman ini. Lagu-lagu pujian yang dilantunkan oleh koor umat menambah kekhidmatan suasana Misa.
Dalam homilinya, Pastor Ricky menyampaikan rasa syukur mendalam atas rahmat tahbisan imamat yang diterimanya. Ia menegaskan bahwa panggilan menjadi imam adalah karya kasih Tuhan yang harus dijalani dengan rendah hati dan penuh pengabdian. Pastor Ricky juga berpesan agar umat senantiasa saling menopang dalam doa dan persaudaraan sejati. “Imam tidak bisa berjalan sendiri. Saya ada karena doa-doa umat. Mari kita terus bersatu dalam kasih Kristus,” demikian ungkapnya dengan penuh haru.
Umat Menyambut Imam Baru dengan Penuh Kasih

Usai perayaan Ekaristi, umat memberikan ucapan selamat secara bergiliran. Dewan Pastoral Stasi bersama perwakilan umat menyampaikan tanda kasih berupa dukungan dan doa bagi imam baru ini. Kehadiran Pastor Ricky disambut sebagai berkat besar bagi Stasi St. Petrus Simpang Kwala.
Resepsi Misa Perdana: Kebersamaan di Aula St. Petrus

Kebersamaan umat dan imam dilanjutkan dalam acara resepsi misa perdana yang digelar di Aula St. Petrus. Aula dipenuhi umat yang ingin mengambil bagian dalam perayaan syukur ini. Acara dibuka dengan doa singkat, lalu dilanjutkan dengan kata sambutan dari perwakilan Dewan Pastoral Stasi, Dewan Pastoral Lingkungan, dan Kelompok Kategorial. Tawa dan sukacita umat menyatu, menciptakan suasana kekeluargaan yang hangat.
Nuansa Adat Batak dalam Perayaan Syukur

Dalam resepsi ini, umat menghadirkan simbol-simbol budaya Batak yang sarat makna. Pertama, dilakukan pemberian ulos kepada Pastor Ricky sebagai tanda kasih, restu, dan doa agar ia senantiasa dilingkupi berkat dan kehangatan dalam menjalani karya imamat. Ulos juga melambangkan ikatan persaudaraan antara imam dan umat.
Selain itu, umat menyerahkan cenderamata sebagai wujud penghargaan dan dukungan bagi perjalanan panggilan Pastor Ricky. Tak ketinggalan, Dewan Pastoral Stasi (DPS) menyerahkan ikan mas dalam tradisi Batak. Ikan mas dipandang sebagai simbol kehidupan, kelimpahan rezeki, dan doa agar pelayanan imam baru selalu membawa berkat bagi umat.
Momen pemberian ulos, cenderamata, dan ikan mas menjadi puncak haru dalam resepsi. Suasana hening sejenak ketika ulos disematkan di pundak Pastor Ricky, disertai doa dan berkat. Umat meneteskan air mata bahagia, merasakan ikatan batin yang kuat dengan gembala barunya.
Acara resepsi ditutup dengan doa penutup dan jamuan makan bersama. Umat menikmati hidangan dengan penuh sukacita sambil bercengkerama, memperlihatkan persaudaraan yang nyata.
Peristiwa Iman yang Menguatkan

Misa perdana ini bukan sekadar perayaan liturgis, tetapi juga menjadi peristiwa iman yang mempererat hubungan antara imam dan umat. Umat Stasi St. Petrus Simpang Kwala merasa bangga sekaligus tergerak untuk semakin aktif dalam kehidupan menggereja.
Bagi Pastor Ricky, misa perdana ini menjadi langkah awal dalam karya perutusannya sebagai imam Fransiskan Konventual. Sementara bagi umat, peristiwa ini meninggalkan jejak sukacita dan harapan baru bahwa bersama Imam, mereka dipanggil untuk membangun Gereja yang hidup, penuh doa, dan saling melayani.
Berikut Link Foto Misa Perdana :
https://drive.google.com/drive/u/1/folders/10dPT2gyr6wg3IxbW11Vet3Mua053rSq1
Dokumentasi : Runding
Editor : Ronald Sigalingging
Tinggalkan Balasan