Padang Bulan. Id – Penghormatan khusus kepada Bunda Maria oleh Gereja Katolik dilaksanakan selama dua kali dalam setahun. Pada bulan Mei, kita menghormati Maria sebagai Bunda Allah sehingga disebut bulan Maria. Sedangkan bulan Oktober ditetapkan sebagai bulan rosario untuk mengenang kekuatan berdoa kepada Allah melalui Maria dengan sarana rosario di tangan.
Bagi umat Katolik, Doa Rosario merupakan salah satu doa penting yang didaraskan untuk merenungkan kelahiran Yesus dan juga keselamatan yang Ia berikan kepada seluruh umat yang percaya.


Selaras dengan itu, Umat katolik di Paroki Santo Fransiskus Assisi Padang Bulan Medan mengikuti Misa Pembukaan Bulan Rosario yang diawali dengan Doa Rosario bersama, Misa dipimpin oleh Pastor Paroki RP. Lucio Adrianus Engkar, OFMConv, didampingi oleh RP. Florentinus Nongo Sembiring, OFMConv, RP Fictorium Natanael Ginting, OFMConv dan RP. David Barus, OFMConv, Selasa 01 Oktober 2024.

Dalam kotbahnya. Pastor Paroki mengatakan hari ini Gereja Katolik merayakan St Teresia dari Kanak Kanak Yesus dan pembukaan Bulan Rosario. Semoga selama Bulan Rosario ini, Segala ujud doa dari seluruh umat yang didaraskan melalui doa Rosario dikabulkan oleh Allah Bapa Disurga, ujarnya.
Pembukaan doa rosario kali ini dimeriahkan dengan Perlombaan Menghias Patung Bunda Maria yang diselenggarakan Oleh Persekutuan Ibu Ibu Katolik (PIK) Paroki Santo Fransiskus Assisi Padang Bulan Medan. Tampak Lingkungan se-paroki antusias mengikuti lomba ini. Patung Bunda Maria yang dihiasai berukuran 30 – 35 cm.



Ada 3 suster yang di undang untuk menilai dan pengumuman juaranya akan di umumkan saat misa penutupan Doa Rosario akhir oktober nanti, ujar Ibu Ando Sipakkar salah satu Pengurus PIK Lingkungan.
Ditambahkannya, Patung Bunda Maria yang dihias, akan dibawa ke Lingkungan untuk dipakai selama doa Rosario.
Sebelum berkat penutup, Pastor Paroki mengumumkan bahwa selama bulan oktober, setiap hari kamis, Misa pagi ditiadakan dan diganti pada Misa Malam hari masuk pukul 19.00 wib, sebelum Misa akan diadakan doa Rosario.
























































Editor : Ronald Sigalingging
Foto: Gregorius (Stasi Perumnas) & Runding (Stasi Simp Kwala)
Tinggalkan Balasan